Infeksi saluran kemih atau ISK bukan hanya masalah kesehatan yang sering terjadi pada wanita. Pria juga berisiko mengalaminya, terutama seiring bertambahnya usia. Meskipun kasus pada pria cenderung lebih rendah, namun dampaknya bisa lebih serius jika tidak ditangani dengan benar. Oleh karena itu, edukasi tentang pencegahan sangat penting, dan di sinilah peran PAFI TUBEI sebagai bagian dari PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA menjadi sangat relevan.

PAFI TUBEI aktif memberikan informasi kesehatan kepada masyarakat, termasuk mengenai penyakit infeksi saluran kemih yang masih sering diabaikan, terutama oleh kaum pria. Dengan pendekatan edukatif yang mudah dipahami, PAFI TUBEI ingin mendorong kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan saluran kemih demi kualitas hidup yang lebih baik.

Apa Itu Infeksi Saluran Kemih?

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah kondisi ketika bakteri, terutama Escherichia coli (E. coli), masuk ke dalam saluran kemih dan menyebabkan peradangan. Pada pria, ISK dapat terjadi di uretra, kandung kemih, ureter, atau bahkan ginjal. Infeksi ini bisa berkembang dari ringan hingga berat tergantung tingkat penyebaran bakteri.

Gejala ISK pada pria biasanya mencakup:

  • Sering buang air kecil, terutama di malam hari

  • Rasa panas atau nyeri saat buang air kecil

  • Urine berbau menyengat atau tampak keruh

  • Nyeri di perut bagian bawah atau punggung

  • Kadang-kadang disertai demam jika infeksi menyebar ke ginjal

PAFI TUBEI mengingatkan bahwa pria yang mengalami gejala-gejala ini sebaiknya segera berkonsultasi ke tenaga medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Mengapa Pria Bisa Terkena ISK?

Meskipun anatomi saluran kemih pria membuat mereka sedikit lebih terlindungi dibanding wanita, tetap ada faktor-faktor risiko yang membuat pria rentan terhadap ISK, antara lain:

  1. Pembesaran Prostat
    Seiring bertambahnya usia, kelenjar prostat bisa membesar dan menekan uretra, menyebabkan aliran urine terganggu. Hal ini memicu penumpukan urine dan mempermudah infeksi.

  2. Kurangnya Kebersihan Genital
    Kurangnya perawatan kebersihan area kemaluan dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri.

  3. Hubungan Seksual Berisiko
    Aktivitas seksual tanpa perlindungan dapat meningkatkan kemungkinan masuknya bakteri ke saluran kemih.

  4. Kurang Minum Air Putih
    Tidak cukup mengonsumsi air putih membuat proses pengeluaran bakteri melalui urine tidak optimal.

  5. Kondisi Medis Tertentu
    Diabetes, gangguan sistem imun, atau penggunaan kateter urin dalam jangka panjang juga meningkatkan risiko infeksi.

Langkah Pencegahan Menurut PAFI TUBEI

PAFI TUBEI menekankan bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Berikut ini adalah beberapa langkah pencegahan yang bisa diterapkan para pria untuk menghindari infeksi saluran kemih:

1. Perbanyak Minum Air Putih

Minum air putih 8–10 gelas per hari membantu membersihkan saluran kemih secara alami. Air membantu mengeluarkan bakteri sebelum berkembang menjadi infeksi.

2. Menjaga Kebersihan Alat Kelamin

PAFI TUBEI mengingatkan pentingnya mencuci area genital dengan air bersih setiap hari, terutama setelah buang air kecil dan berhubungan seksual.

3. Jangan Tahan Buang Air Kecil

Menahan buang air kecil terlalu lama membuat bakteri punya lebih banyak waktu berkembang di kandung kemih. PAFI TUBEI menyarankan untuk segera buang air kecil saat tubuh memberi sinyal.

4. Buang Air Kecil Setelah Berhubungan Seksual

Langkah ini membantu membersihkan saluran kemih dari kemungkinan bakteri yang masuk selama aktivitas seksual.

5. Konsumsi Makanan Berserat

Sembelit atau gangguan pencernaan dapat menekan kandung kemih dan uretra, yang berisiko menimbulkan infeksi. PAFI TUBEI menyarankan konsumsi makanan tinggi serat seperti sayur, buah, dan biji-bijian.

6. Waspadai Gejala dan Segera Periksa

Jika muncul gejala ISK, jangan abaikan. Penanganan dini bisa mencegah komplikasi seperti infeksi ginjal. Apoteker yang tergabung dalam PAFI TUBEI siap memberikan saran obat dan rujukan medis jika dibutuhkan.

7. Hindari Rokok dan Alkohol Berlebihan

Rokok dan alkohol dapat memperburuk kondisi kandung kemih dan menurunkan daya tahan tubuh, sehingga mempermudah bakteri berkembang.

Peran PAFI TUBEI dalam Edukasi Kesehatan

PAFI TUBEI, sebagai bagian dari PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA, menjalankan misi edukatif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pencegahan penyakit. Salah satunya adalah edukasi tentang ISK pada pria, yang selama ini belum terlalu mendapatkan perhatian.

Melalui seminar, penyuluhan di apotek, serta kampanye kesehatan di media sosial, PAFI TUBEI berupaya mendekatkan informasi yang tepat, mudah dipahami, dan aplikatif. Kolaborasi antar tenaga farmasi dan masyarakat menjadi kunci pencegahan penyakit yang lebih efektif.

Infeksi saluran kemih pada pria memang tidak seumum pada wanita, tetapi bukan berarti bisa diabaikan. Risiko tetap ada, terutama bagi pria berusia lanjut atau yang memiliki faktor risiko tertentu. Gaya hidup sehat, kebersihan, dan deteksi dini adalah kunci pencegahan utama.

Dengan dukungan dan edukasi dari PAFI TUBEI, masyarakat diharapkan dapat lebih sadar dan aktif menjaga kesehatan saluran kemih. Langkah sederhana seperti banyak minum air putih atau menjaga kebersihan diri bisa berdampak besar dalam mencegah infeksi yang bisa merugikan kesehatan jangka panjang.

PAFI TUBEI mengajak seluruh masyarakat, khususnya para pria, untuk lebih peduli terhadap kesehatan saluran kemih. Bersama, kita bisa mencegah ISK dan meningkatkan kualitas hidup.